Esai Tentang Penggunaan Bahasa Daerah Di Lombok
“SASAK, BAHASA DAERAH KEBANGGAN LOMBOK –
NUSA TENGGARA BARAT”
Oleh : Siti Maesaroh
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Pulau Lombok merupakan sebuah pulau yang terletak
di provinsi Nusa Tenggara
Barat. Pulau ini di pisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di
sebelah barat dan Selat Alas di
sebelah timur dari Sumbawa. Agama yang di anut oleh sebagian besar penduduk pulau
Lombok terutama suku Sasak adalah agama Islam. Di pulau ini, kita akan menjumpai banyak
masjid. Oleh karena itu, Lombok dijuluki sebagai “Pulau Seribu Masjid”.
Indonesia kaya akan
pulau, kaya akan bahasa nya. Bangsa Indonesia mempunyai suku yang beraneka
ragam. Begitu pula dengan bahasa nya. Disamping bahasa Indonesia merupakan
bahasa Nasional, di setiap daerah Indonesia memiliki bahasa yang berbeda – beda
termasuk Pulau Lombok. Bahkan, di daerah Lombok pun memiliki keberagaman dialek
antar desa nya. Namun, perbedaan itu tidak menjadi pemecah bagi masyarakat
Lombok. Tetapi menjadi keunikan tersendiri yang di miliki oleh masyarakat
Lombok itu sendiri.
Adapun bahasa yang
di gunakan di daerah Pulau Lombok ini di kenal dengan bahasa Sasak. Jumlah pendatang yang ada di pulau Lombok baik yang memiliki tujuan
menetap ataupun sementara tidak sedikit. Secara tidak langsung, mereka
tentu akan berkomunikasi dengan penduduk setempat. Namun bahasa Sasak
lebih sulit untuk dimengerti karena berbeda dengan bahasa Indonesia dan bahasa
daerah lainnya.
PEMBAHASAN
Bahasa Sasak merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bahasa ini juga berkerabat dengan bahasa
Sumbawa dan bahasa Bali dimana ketiganya merupakan bagian dari rumpun bahasa
Austronesia. Bahasa Sasak memiliki sistem tingkatan bahasa yang mirip dengan
bahasa Jawa dan Bali. Dimana kosakata pada setiap tingkatannya berbeda. Selain
itu, pemakaiannya relatif di tentukan oleh penutur terhadap siapa lawan
bicaranya. Bahasa Sasak merupakan bahasa yang unik sekaligus bahasa yang cukup
sulit untuk di pahami. Bahkan, masyarakat antar desa di Lombok pun banyak yang
tidak memahami antar bahasa satu sama lain.
Disamping bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa nasional (bahasa pemersatu), para
penduduk di pulau Lombok terutama suku
Sasak, mereka memakai bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari nya.
Selain itu, dengan adanya banyak penduduk dari suku Bali yang
berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari Kerajaan
Karangasem), di beberapa
tempat terutama di Lombok Barat dan Kota Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
Bahasa sasak ini digunakan untuk berkomunikasi dalam keluarga
ataupun pedesaan. Namun, bahasa Sasak tidak memiliki status resmi di negara
kita, Indonesia. Bahasa sasak memiliki berbagai macam dialek, disinilah
keunikannya. Pada umumnya, penutur jati bahasa Sasak telah mengidentifikasi
bahwa setidaknya ada lima dialek yang ada dalam bahasa Sasak ini. Adapun dialek
tersebut di beri nama berdasarkan kata yang dipakai guna merujuk pada kata
“begitu” dan “begini”. Diantaranya yaitu Nggeto-Nggete (Sasak Timur
Laut), Kuto-Kute (Sasak Utara), Ngeno-Ngene (Sasak Timur Tengah,
Sasak Barat Tengah), Meno-Mene (Sasak Tengah), dan Meriaq-Meriku
(Sasak Selatan Tengah). Adanya berbagai macam dialek inilah yang membuat bahasa
Sasak sulit untuk di pelajari apalagi oleh pendatang baru.
Vokal-vokal dialek ini bisa menjadi posisi awal, tengah, dan akhir.
Meskipun demikian, terdapat vokal tertentu yang tidak pernah muncul pada posisi
awal. Adapun jenis vokal yang dimaksud yaitu vokal /ə/. Untuk memperjelas ihwal
distribusi vocal DSTAE, berikut ini adalah beberapa contohnya sebagai berikut.
/i/ : inaq ‘ibu’, silaq
‘silakan’, dan api ‘tunas
/u/ : ukep ‘awan’, bulu ‘bulu’
/e/ : enak ‘lambat’, oleq ‘dari’ dan ate ‘hati
/o/ : olok ‘taruh’ dan ate [aleq] ‘lidah’ dan rekeng [reken]
‘hitung’ te [te] ‘dsini’
/U/: osok [usk] ‘hapus’, totok [totok] ‘belah’, dan meno’ [maen]
‘begitu’
/a/ : kekelem [kakalam] ‘malam’ dan due’ [due] ‘dua’
/a/ : akar ‘akar’, musala ‘mussala’
/a/ : apa [apa] ‘apa’ dan bani [bani] ‘berani’
Walaupun bahasa
Sasak merupakan bahasa yang sulit untuk dipahami dan di pelajari, namun bahasa
ini tetap menjadi bahasa khas serta kebanggan dari daerah Pulau Lombok.
Keunikan bahasa Sasak inilah yang menjadi daya tarik bagi banyak orang terutama
pendatang baru. Bahkan, orang – orang dari mancanegara pun banyak yang tertarik
dan mempelajari bahasa Sasak. Terutama bagi mereka yang sudah menetap lama di
Lombok.
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Indonesia tidak hanya memiliki
berbagai macam suku bangsa, namun juga memiliki beragam bahasa di setiap
daerahnya. Salah satunya yaitu di daerah pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Adapun bahasa yang digunakan yaitu dikenal dengan sebutan bahasa Sasak. Bahasa
Sasak ini digunakan sebagai bahasa komunikasi atau percakapan sehari-hari antar
masyarakat yang ada di Lombok. Di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional, bahasa Sasak juga menjadi bahasa pemersatu bagi masyarakat yang ada
di Lombok. Selain dijuluki sebagai pulau seribu masjid karena banyaknya masjid
yang ada di pulau Lombok, daerah ini juga memiliki bahasa yang khas dengn
berbagai macam dialek. Adapun jenis dialek nya yaitu dialek a-a (Bayan), dialek
a-e (Pujut), dialek e-e (Selaparang), dan dialek a-o (Aiq Bukaq).
b.
Saran
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan dalam penulisan esai yang
berjudul “Sasak, Bahasa Daerah Kebanggan Lombok, Nusa Tenggara Barat”. Untuk
kedepannya penulis akan menjelaskan esai secara lebih fokus dan detail dengan
sumber yang lebih banyak serta dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis, sehingga dalam
pembuatan esai yang selanjutnya akan melahirkan ide-ide atau karya yang bisa
menginspirasi banyak orang.
REFERENSI
Austin, Peter K. (2004). Clitics in Sasak, eastern Indonesia. Linguistics Association of Great
Britain Annual Conference.
Hidayat, Toni S. (2007). Distribusi dan Pemetaan Varian-Varian
Bahasa Sasak di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Soyusiawaty, D., & Haspiyan, R.
(2015, July). Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia–Bahasa Sasak Berbasis WAP.
In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 5).
Wilian, S. (2010). Pemertahanan
bahasa dan kestabilan kedwibahasaan pada penutur bahasa Sasak di Lombok. Jurnal
Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 28(1), 23-40.
Azmi, M. A. (2017). Bentuk, Fungsi,
Dan Makna Komposisi Bahasa Sasak Dialek Meno-Mene Di Desa Mekar Bersatu
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah.
0 Response to "Esai Tentang Penggunaan Bahasa Daerah Di Lombok"
Posting Komentar